Kamis, 27 Desember 2007

Eine Story With My Friend

Salah seorang teman saya bernama ----- ------- -------.


ia merupakan salah satu teman yang saya anggap sangat baik....
salah sarunya karena ia menghargai keberadaan saya.....

dan saya mencintainya karena Allah....
semoga Allah selalu memberikan segala sesuatu yang terbaik menurut-Nya, menurut orang lain,dan menurut saya.

saya akan memaparkan beberapa kenangan yang telah terjadi bersama dia....

1. kenangan dalam mengenal Allah.
mungin itulah yang saya ingat ketika saya mengingat ia.....
saya mencintainya karena ketika saya mengingat ia, maka ingatan saya sering tertuju untuk mengingat Allah.... mungkin karena itulah aku mencintainya dan semoga karena sebab ini aku mencintainya, bukan karena sebab yang lainnya. Amin.
ketika membandingkan dengan hari-hari yang terlah berlalu, aku sangat merindukannya, karena ketika aku bersamanya shalat ku terjaga.
ketika kami sedang melakukan suatu hal. ia selalu memberhentikan apa yang sedang kita lakukan untuk melaksanakan shalat terlebih dahulu, dan itu terasa sangat menyenangkan....
tetapu kini... aku merasa akulah yang harus mengajak orang lain untuk memberhentikan pekerjaannya untuk melaksanakan shalat dengan tepat waktu....
salah satu yang saya senangi dari dia adalah ketika ia langsung menegur saya ketika saya melakukan sebuah kesalahan. teguran bagi saya merupakan sebuah ucapan cinta yang dikeluarkan oleh seseorang. maka, selama ini aku selalu berusaha untuk mengingat segala teguran ataupun nasihat yang diberikan, walau tidak semua nasihat saya laksanakan, mungkin itu semua masih menempel dalam benak saya. he.........
saya rindu akan teguran kamu, kapan kamu akan menegur saya lagi?????

2. kenangan melihatnya menagis
jikalau aku bisa, aku ingin menuliskan semuanya (maksud saya untuk berbagi lho!!!!)
-pertamakali saya melihat ia mengis ketika saya sedang menginap dirumahnya. ketika itu ia terbangun untuk melakukan shalat tahadjud pada seperempat malam terakhir. ketika itu, saya yang sangat mudah terbangun ketika mendengar sebuah suara, terbangun dan mendapatinya sudah tidak berada diranjang tempat ia berbaring. aku berpikir mungkin ia akan melaksanakan shalat tahajud, saya berinisiatif untuk berpura-pura merebahkan diri dan tidur, karena saya sendiri akan sangat terganggu ketika sedang beribadah shalat lail dengan ada orang berkegiatan disekitar saya.
setelah beberapa saat ia datang dengan wajah yang sudah dibasuh dengan air wudlu, dan menggenakan sarung.
ia melakukan shalat lail seperti biasa, hanya saja pada saat ia sujud tiba tiba terdengar sebuah isak tangis yang terdengar dari arahnya, ketika itu saya hanya bisa bertanya adaapa gerangan???? mungkin suara isakan iru terdengar seperti orang yang sedang sakit pilek, akan tetapi ketika ia berdiri dari sujudnya, aku melihatnya sedang menangis, dan pada saat itu perasaan saya pun membaur menjadi sendu melihatnya menangis.

Tidak ada komentar: